Dalam usia negara yang sangat muda, Republik Indonesia telah memposisikan diri pada satu tempat yang tidak terlalu jauh ketinggalan dihadapkan dengan kemajuan teknologi dirgantara pada zamannya. Hal ini antara lain adalah berkat pemahaman dari Bung Karno, Presiden Indonesia, yang sangat visioner dengan pesannya, "Bangsa Indonesia akan menjadi kuat dan besar bila ia mempunyai Ibu Pertiwi dan Bapak Angkasa.
Kutipan "Marsekal TNI Chappy Hakim Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU)"Keterangan Artikel
Sumber: Kompas
Tanggal: 19 Nov 03
Catatan: -
Rabu, 20 Mei 2009 | 12:03 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Juru bicara Mabes TNI Marsekal Muda TNI Sagom Tamboen menginformasikan, selain 57 penumpang yang tewas, jatuhnya pesawat TNI AU Hercules C-130 juga menewaskan Ny Rosidi, Warsim, dan satu lagi penduduk yang masih dicari. Ketiga korban itu tewas karena sedang berada dalam rumah yang tertimpa pesawat.
Jubir TNI Sagom Tamboen mengatakan, jumlah korban tewas kemungkinan bisa bertambah. Sementara itu, data dari Dinas Penerangan TNI AU menyatakan jumlah korban tewas hingga Rabu siang mencapai 78 orang.
SURABAYA, KOMPAS.com — Pesawat Hercules milik TNI AU jatuh di Magetan sekitar pukul 06.00, Rabu (20/5), diperkirakan karena gagal mendarat.
Panglima Kodam V/Brawijaya Mayjen TNI Soewarno dalam perjalanan dari Surabaya menuju Magetan mengatakan, berdasarkan laporan Danrem Madiun, Dandim Magetan, dan konfirmasi Danlanud Iswahyudi, pesawat berangkat dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, pukul 05.00.
Rute penerbangan rutin ini seharusnya Jakarta, Madiun, Kupang, Makassar, dan Biak. Dalam penerbangan ini, Pangkosekhanudnas Marsekal Pertama Harsono terbang bersama keluarganya. Namun, kata Soewarno, pesawat diperkirakan gagal mendarat sebelum tiba di Bandara Iswahyudi. "Mengenai penyebab, saya belum bisa mengonfirmasi karena Danlanud masih sibuk mengevakuasi korban. Evakuasi kami prioritaskan saat ini," kata Soewarno.
Jatuhnya pesawat juga menimpa dua rumah warga sehingga dua warga meninggal dan seorang lainnya kritis. Dalam pesawat itu tercatat terdapat 88 penumpang dewasa, 10 anak-anak, dan 14 kru pesawat. Dari jumlah itu, baru 72 orang dievakuasi. Sebanyak 59 orang meninggal, termasuk Pangkosekhanudnas Marsma Harsono, dan 13 lainnya masih kritis.
Korban meninggal dievakuasi ke RS TNI-AU Lanud Iswahjudi Magetan, sementara korban luka dievakuasi ke RSUP (Rumah Sakit Umum Provinsi) dr Sudono Madiun. Demikian dikatakan Danlanud Iswahjudi kepada pers.
Bambang Samudra menjelaskan, hingga kini, masih ada beberapa korban yang diupayakan untuk dievakuasi. Namun, hal itu memerlukan waktu karena tubuh korban terjepit bagian mesin atau bagian pesawat lainnya sehingga badan pesawat itu harus digergaji untuk mengeluarkannya.
0 komentar:
Posting Komentar